Minggu, 27 Maret 2016

BUDIDAYA IKAN LELE KARAMBA TANCAP PADA LAHAN ROB DI DESA PECAKARAN , KEC. WONOKERTO



BUDIDAYA IKAN LELE KARAMBA TANCAP PADA LAHAN ROB DI DESA PECAKARAN , KEC. WONOKERTO

Seperti kita ketahui adanya pemanasan global menyebabkan naiknya air laut ke daratan yang biasa disebut air rob. Demikian juga Kabupaten Pekalongan yang terletak di pantai Utara Jawa juga menjadi korban air rob seperti Desa Pecakaran, Desa Jeruksari, Desa Karangdowo. Berapa hektar lahan persawahan tidak lagi ditanami salah satu cara menyikapi kondisi ini adalah dengan memanfaatkan genangan air untuk budidaya ikan lele.
Bpk Nur Rohman Warga desa Pecakaran, kec. Wonokerto telah mempelopori budidaya ikan lele sistem karamba tancap pada lahan persawahan tergenang air rob. Dia memiliki 18 kolam karamba tancap ukuran 2m X 4m, dengan menerapkan penebaran benih dan panen secara bergilir, maka setiap minggu dapat dilakukan panen 90 -100 kg ikan lele.
 Potensi pengembangan budidaya lele di pesisir sangat didukung oleh tersedianya lahan yang luas, suhu yang sesuai ( 25°C - 30°C), pakan alternatif yang mudah / murah  (ikan rucah/ pirik, limbah pabrik ikan dll), dan siklus budidaya lele cepat (2,5 bulan ). Harapan masyarakat agar  lahan  yang tergenang air rob dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber usaha, salah satunya peluang usaha budidaya ikan lele. Dengan tersedianya ikan rucah yang murah di sekitar pantura  akan meningkatkan profit pembudidaya ikan lele.

Persiapan budidaya ikan lele di air rob.
Pemilihan lokasi yang memenuhi syarat: (1.) salinitas max 3 ‰   ,(2.) kedalaman 70 cm – 100 cm, (3.) Sumber air tawar mudah. (4.) Bebas banjir ,(5) Amoniak <0,01 mg/l .
Persiapan lahan yang perlu dilakukan adalah:
1.    Membuang lumpur  dasar kolam agar tidak terjadi pembusukan yang dapat menyebabkan keracunan gas/ amoniak pada ikan.
2.    Membersihan  dari ranting /kayu sehingga karamba jaring tidak tersangkut/ robek.
3.    Memagari kolam baik dengan tanggul tanah . Bertujuan agar ikan pengganggu tidak dapat masuk ke kolam dan memudahkan pengaturan memasukan air tawar untuk mengatur salinitas.
4.    Bebaskan kolam dari ikan pengganggu ( kakap, gabus, bawal ), karena dapat merusak jaring dan pembawa penyakit.

Pembuatan karamba  jaring tancap
Pembuatan jaring tancap ukuran 2m X 4m dibutuhkan  bahan jaring lebar 1 m sepanjang 20 m. Jaring tersebut kemudian dijahit sehingga membentuk kolam/ karamba dengan ukuran 1 m X 2 m X 4 m. Bagian atas karamba diberi lis tambang plastik. Siapkan 6 batang bambu dengan panjang 1 m yang  digunakan sebagai tiang tancap pengikat lis tambang. ( gambar 1 )

Perbandingan budidaya ikan lele karamba jaring  dengan kolam terpal :
No

Kolam Terpal
Karamba Jaring/ hapa
1
Kekuatan
1 tahun
2 tahun
2
Biaya
sedang
Lebih murah 50%
3
lahan
tanah
Waduk, kolam, tambak, danau
4
Perawatan
sulit
mudah
5
Cara panen
sedang
mudah















Gambar 1. Karamba jaring milik Bp. Nur Rohman, Desa Pecakaran    Kec. Wonokerto, Kab. Pekalongan




Gambar 2. Panen Ikan lele , dengan menggeser karamba jaring menggunakan bambu maka ikan lele sudah terkumpul siap dipanen.

Budidaya ikan lele karamba  tancap di kolam air rob.
Memang salah satu kelebihan lokasi di pesisir adalah mudah mendapatkan ikan rucah sebagai pengganti pelet yang mahal. Pemberian pakan 2-3 kali sehari ( pagi, siang, malam ) dengan total pakan ± 3% - 5% dari berat total ikan dalam jaring. Pelet diberikan pada ikan lele sampai umur 1 bulan, selanjutnya bisa diberikan ikan rucah agar menekan biaya produksi. Ikan rucah yang diberikan haruslah di cacah/ di haluskan dahulu sehingga mudah dicerna oleh ikan lele.
Untuk menjaga kualitas air yang perlu diperhatikan adalah menjaga salinitas air dengan memasukan air tawar, oleh karena itu perlu loksai yang dekat dengan sumber air tawar. Sangatlah penting mengontrol salinitas air, terutama saat kemarau/ cuaca panas karena jika salinitas naik diatas 3 ‰ dapat menyebabkan ikan lele mati. Tanggul kolam yang kokoh juga perlu agar air asin tidak mudah meresap serta memudahkan dalam mengatur air tawar yang masuk melalui pintu air.
Lumpur dasar kolam secara berkala dibuang paling tidak 1 tahun sekali. Agar endapan sisa pakan tidak menumpuk didasar kolam. Sisa pakan inilah penyebab timbulnya gas beracun dan amoniak penyebab keracunan dan kematian ikan secara masal. Lumut/ kotoran yang menempel di jaring disikat seminggu sekali, agar sirkulasi air bagian dalam jaring dengan air kolam lancar.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah ketika pertama kali turun hujan, hal ini menyebabkan perubahan suhu dari panas ke dingin dan perubahan kadar keasaman air. Biasanya ikan akan kembung atau nafsu makan menurun, cara mengatasinya dengan segera memasukkan air tawar ( sungai ) ke dalam kolam. Dengan memasukan air tawar bertujuan menstabilkan kadar keasaman  dan suhu air.
Pada kolam ukuran 2m x4m dapat diisi benih lele ukuran 4-6 cm , padat tebar 1000 – 1200 ekor, dengan masa pemeliharaan 70 hari maka perkiraan panen menghasilkan ikan lele 90 – 100 kg.
Budidaya ikan sistem karamba jaring sebenarnya bisa dilakukan juga di danau, waduk ataupun cek dam, yang perlu diperhatikan adalah menjaga ekosistem dan daya dukung lingkungan.

Oleh :
1. Agus Eko Murwoto *
2. Prabowo Hariputra, S.Pi **
Penyuluh Perikanan
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kab. Pekalongan
HP: 0857 40020929
Email : prabowo.hariputra@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar