Selasa, 28 Juni 2016

Verifikasi Lomba BPK Berprestasi Tingkat Provinsi



Dalam rangka memberikan motivasi apresiasi terhadap pelaku utama, pelaku usaha, aparatur penyuluh, kelembagaan petani dan kelembagaan penyuluhan yang telah berperan aktif mendukung pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan  di Jawa Tengah, maka Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah melakukan verifikasi/penilaian Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) berprestasi tahun 2016 Tingkat Provinsi. Sesuai dengan kategori pada setiap bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. BPK  Kajen sudah berhasil mendapatkan predikat BPK berprestasi tingkat kabupaten dan sudah berhasil mengembangkan Dinamika Kelompok Pelaku Utama, penerapan teknologi dan administrasi BPK serta kelompok secara rutin dan teratur. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi Para penyuluh dan kelompoktani di wilayah binaan penyuluh dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pangan, yang bertujuan untuk memberi rangsangan bagi para penyuluh dan kelompoktani untuk lebih memacu perkembangan usahanya serta menuntut peran pemerintah daerah untuk memfasilitasi dan membina secara lebih pro aktif.

            Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program Swasembada Pangan diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk Penyuluh PNS, THLTB-PP dan Penyuluh Swadaya serta kelompok tani yang secara langsung berinteraksi dengan peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan. Seberapa jauh indikator sistem kerja Laku terutama dalam penyampaian teknologi baru dibidang pertanian tanaman pangan dan mampu diimplementasikan oleh para penyuluh PNS, THLTB-PP dan penyuluh Swadaya serta kelompoktani yang ada sehingga menjadi bahan evaluasi pelaksanaan sistim kerja Laku itu sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan cara koordinasi yang intensif di Balai Penyuluhan Kecamatan sebagai tempat berkumpulnya semua pihak yang terkait dengan kegiatan penyuluhan.
Verifikasi Balai Penyuluhan Kecamatan berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 dilaksanakan tanggal 31 Maret 2016 oleh Tim verifikasi gabungan dari Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan penilaian ini salah satunya bertujuan untuk memacu prestasi kerja. Penilaian dilaksanakan berdasarkan kriteria : identitas BPK, profil usaha tani dengan instrument administrasi, teknis, sosial ekonomi dan aktifitas pemberdayaan masyarakat.

Senin, 04 April 2016

KOLAM PEMANCINGAN IKAN “SI KUJANG” DESA TAJUR KECAMATAN KANDANGSERANG



KOLAM PEMANCINGAN IKAN “SI KUJANG” DESA TAJUR KECAMATAN KANDANGSERANG

Desa Tajur merupakan pintu gerbang masuk Kecamatan Kandangserang, berjarak 10 km dari Kota Kajen. Terdapat kolam pemancingan ikan “Si Kujang” dengan suasana sejuk dikelilingi hutan pinus dan gemericik sungai Paingan merupakan lokasi yang nyaman untuk berwisata. Saat ini kolam pemancingan ikan Si Kujang sudah banyak dikunjungi masyarakat baik itu penghobi mancing , keluarga dan instansi baik pemerintah ataupun swasta. Fasilitas yang disediakan diantaranya: kolam pancing, alat pancing, ruang pertemuan, organ tunggal dan kuliner ikan bakar. Untuk harga ikan bawal dan lele hasil pancingan diberi harga Rp. 20.000,-/kg , namun apabila menghendaki untuk di masak/ bakar maka anda cukup membayar Rp. 35.000,-/kg.
Kolam pemancingan Si Kujang yang dikelola oleh Bapak Casdi ini dalam 1 minggu sudah mampu menjual ± 150 kg ikan bawal. Untuk sumber ikan saat ini didatangkan dari luar daerah dan pembudidaya ikan lokal  seperti; dari desa Tajur, Kandangserang dan desa Tanjungkulon, Kajen. Dengan adanya kolam pemancingan memotivasi masyarakat desa Tajur untuk membudidayakan ikan air tawar seperti nila, bawal dan gurame. Tentunya hal ini dapat meningkatkan perekonomian warga desa, karena hasil produksi perikanan akan diserap oleh kolam pemancingan. Disamping itu di desa Tajur telah terbentuk Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kaliwedang yang anggotanya penuh semangat terus menambah jumlah kolam ikan.





Peluang Usaha Kolam Pemancingan Ikan
Peluang usaha pemancingan di Kabupaten Pekalongan masih terbuka lebar, karena belum banyak  yang membuka kolam pemancingan. Padahal animo masyarakat akan wisata memancing dan wisata kuliner/ masakan hasil olahan ikan saat ini sudah cukup tinggi. Untuk kedepannya usaha ini cukup menjanjikan, sebagaimana di Jawa Barat kolam pemancingan bisa kita jumpai di tiap pelosok kecamatan. Kolam pemancingan merupakan ujung dari rantai produksi perikanan, dimana ada penjualan ikan langsung kepada konsumen.

Pembuatan Kolam Pemancingan
Ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam memulai usaha kolam pemancingan:
a.    Syarat lokasi: (1) Sumber air sepanjang tahun min 3 liter / detik, (2) Akses masuk dekat jalan raya, (3) Luas area min 300 m2  ( parkir, pelataran, lapak pancing, kolam tampung, rumah jaga ), (4) Tanah datar, terbuka.
b.    Syarat pembuatan kolam: (1) Kolam pancing  minimal memiliki panjang atau lebar 10 m, (2) Kedalaman 1 m, (3) Kolam tampung : ukuran 2 m x 3 m, (4) Pematang/ senderan kolam yang kokoh, (5) Saluran air masuk dan keluar dilengkapi saringan agar ikan tidak keluar atau ada predator yang masuk ke dalam kolam.
c.    Fasilitas kolam pemancingan: (1) Rumah jaga dan gudang, (2) Saung, (3) Kamar mandi dan tempat mencuci, (4) Area parkir, (5) Warung kecil.

Perawatan Ikan dan Kolam Pemancingan
Bagi pelaku usaha kolam pemancingan perlu melakukan perawatan ikan dengan cara mensterilkan ikan dari penyakit / parasit sebelum ikan dimasukkan ke dalam kolam pancing. Ada baiknya ikan di rendam dalam larutan  PK 5 gr/L  bibit penyakit dan parasit ikan tidak terbawa masuk kedalam kolam. Air dari asal ikan yang kita beli juga tidak boleh masuk ke kolam pancing , karena kemungkinan terdapat bibit penyakit dan parasit. Ikan yang kita beli haruslah  benar benar sehat, tidak ada luka atau borok ditubuhnya. Jika terdapat yang sakit lebih baik dimusnahkan, karena dapat menular pada ikan yang lainnya. Bobot ikan yang sakit akan menyusut dan tampilan ikanpun tidak menarik, hal ini disebabkan karena ikan tidak nafsu makan. Ikan yang sakit sulit untuk dipancing, tentunya hal ini merugikan bagi usaha kolam pemancingan.
         Perawatan kolam yang rutin adalah mengangkat lumpur dasar kolam ( tiap 6 bulan ), karena dapat menimbulkan gas beracun. Lumpur juga menyebabkan kolam pemancingan menjadi dangkal sehingga ikan menjadi stress dan tidak mau / takut memakan umpan pancing.
Pemberian pakan ikan sebanyak 3% dari taksiran total berat ikan dan diberikan pada saat kolam sepi pengunjung. Pakan diberikan 4-6 jam sebelum kunjungan para  pemancing, sehingga pakan/ pelet sudah habis tercerna diperut ikan dan ikan mau memakan umpan pemancing.









ANALISA USAHA KOLAM PEMANCINGAN





A. MODAL KOLAM








Jumlah
Harga/ unit
Total

1
Kolam Pancing
10m X 15m
1
6000000
6.000.000

2
Kolam Tampung
2m X 3m
2
1500000
3.000.000

3
Rumah Jaga
2m X 3m
1
2000000
2.000.000

4
Gudang
2m X 3m
1
2000000
2.000.000

5
MCK
2m X 3m
1
2000000
2.000.000

6
Saung
2m X 3m
1
2000000
2.000.000




Total
17.000.000
 ( modal A )







B.  MODAL SEKALI SIKLUS ( 7 hari )






Hari
Jumlah
Harga/ unit
Total

1
Ikan bawal /nila
1
200
16.000
3.200.000

2
pakan ikan
7
2,5
8.000
140.000

3
Obat obatan
1
1
10000
10.000

4
Tenaga kerja
1
7
50.000
350.000




Modal sekali siklus →
3.700.000
( modal B )










TOTAL MODAL  A + B
20.700.000









C.  PENJUALAN













Penjualan
Harga/kg




a
Ikan pancingan
Rp. 25.000,-




 b
Ikan Bakar
Rp. 35.000,-












Segenap pengelola kolam pemancingan Si Kujang , desa Tajur Kecamatan Kandangserang dengan senang hati akan menyambut kedatangan para wisatawan dan mancing mania.

 
 
Oleh :  Prabowo Hariputra, S.Pi
Penyuluh Perikanan
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kab. Pekalongan
HP: 0857 40020929
Email : prabowo.hariputra@gmail.com