BUDIDAYA
IKAN AIR TAWAR DI DESA TANJUNG KULON , KEC KAJEN
Budidaya
ikan air tawar seperti nila, tawes, bawal dan lele, kini menjadi peluang usaha
bagi anggota Pokdakan ( Kelompok pembudidaya ikan ) Mina Makmur , Pimpinan Bp Subagio
Mulyanto, desa Tanjungkulon , Kec. Kajen. Sudah ada sekitar 60 kolam tanah milik
anggota pokdakan Mina Makmur, dan semakin banyak warga desa yang tertarik
membuat kolam ikan baru. Setioko adalah penyuluh perikanan swadaya yang
memiliki 3 buah kolam @ 100 m2 , setiap kolam menghasilkan ikan 300
kg dalam waktu pemeliharaan 6 bulan, sehingga di dapat keuntungan bersih ± Rp.
2.5 juta/ kolam.
Peluang
usaha budidaya ikan air tawar
Untuk
pemasaran ikan seperti nila, gurame dan bawal
masih terbuka luas, karena untuk kebutuhan restauran ikan bakar, pasar , dan
kolam pemancingan masih di datangkan
dari luar daerah sekitar 300 kg/ hari.
Adapun harga ikan nila, lele dan bawal berkisar Rp 16.000,-/kg dan ikan gurame
mencapai Rp. 30.000,-/kg di tingkat penebas.
Cara
budidaya ikan nila, tawes dan bawal mudah, hal ini dikarenakan ikan tersebut
termasuk omnivora ( pemakan segala ). Selain pelet dapat di beri pakan seperti:
daun talas, singkong, pepaya, limbah pasar, dan ikan rucah, sehingga dapat
menekan biaya produksi.
Ikan
bawal nila / bawal sudah dapat dipanen 4 bulan setelah tebar dengan ukuran 6-8
ekor/kg untuk konsumsi pasar/ rumah tangga. Sedangkan untuk konsumsi ikan bakar
dan kolam pemancingan adalah 2-3 ekor/kg dengan masa pemeliharaan 6-7 bulan.
Pembuatan
kolam
Pemilihan
lokasi kolam yang baik adalah: dekat sumber air sepanjang tahun, Kemiringan
tanah 5° sd 10° agar mudah dalam pengisian air kolam dan pembuangannya, lahan
terbuka mendapat sinar matahari 70 - 100% , sifat tanah liat/ tidak porous, dan
mudah dijangkau.
Yang perlu
di perhatikan dalam pembuatan kolam adalah:
a. Kedalaman kolam 70 – 100 cm.
Kolam yang dalam membuat suhu air stabil,
oksigen yang terlarut lebih banyak, ikan tidak stress dari gangguan predator ,
ikan dapat mencari suhu air yang sesuai
dengan sistem metabolismenya.
b. Saluran pemasukan air dan pembuangan air
kolam di buat paralel.
Hal ini bertujuan: Air yang masuk di
tiap kolam adalah air yang segar/ bukan sisa dari kolam yang lain, mencegah penularan penyakit antar kolam, mudah dalam manajemen kualitas air.
c. Pematang kokoh.
d. Perlu pagar keliling ( jaring/ bambu )
mencegah hama lingsang masuk.
e. Luas kolam ekonomis 100 M2 .
Persiapan
kolam ikan
Pemupukan
kolam sebelum penebaran benih ikan. Tujuannya agar tumbuh jasad renik ( seperti kutu air,
dapnia, monia, larva serangga, zoo plankton, phyto plankton, mikroba, cacing
dll ). Jasad renik inilah yang akan menjadi makanan benih ikan. Adapun cara
pemupukan kolam adalah sebagai berikut: Kolam di beri pupuk kandang disebar
secara merata dengan dosis 100 - 200 gram/ m2 . Genangi kolam ( air diam ) dengan ketinggian
± 30 cm, agar berkembang jasat renik , setelah 1-2 minggu kolam siap ditebari benih
ikan.
Penebaran benih ikan
Ciri ciri ikan yang sehat
: bergerak lincah, tidak mengeluarkan lendir berlebihan, ukuran seragam, warna
cerah dan tidak ada luka atau jamur.
Membawa
benih ikan dalam kantong yang cukup oksigen serta terhindar dari panas ( sinar
matahari/ mesin mobil ). Karena jika suhu air dalam kantung ikan naik ( hangat
) membuat ikan stress dan mengkonsumsi banyak oksigen untuk bernafas. Jika
oksigen dalam kantong habis maka ikan akan mati lemas.
Setelah
sampai di kolam, rendamlah kantung ikan kedalam kolam selama 10-15 menit. Hal
ini bertujuan agar terjadi aklimatisasi/ penyesuaian suhu antara suhu air kolam
dengan air dalam kantong. Sediakan ember besar berisi air untuk perendaman dengan Oxytetracycline 5 ppm atau perendaman dengan Kalium Permanganat ( KmnO4
) / PK dosis 10 – 20 ppm selama 2 menit.
Ambil benih ikan dari kantung dan masukan ikan
ke dalam ember perendaman, hal ini bertujuan agar benih penyakit yang terbawa
ikan akan mati. Setelah perendaman benih ikan siap dimasukan ke dalam kolam.
catatan
: air dalam kantung jangan dimasukan ke
dalam kolam, agar parasit/ penyakit yang terbawa tidak menular pada kolam kita.
Pemeliharaan ikan
Padat
tebar ikan yang ideal 10 -15 ekor/m2 , hal ini berkaitan dengan
Oksigen terlarut dan daya dukung lingkungan. Jika terlalu padat mengakibatkan
perebutan Oksigen dan pakan , sehingga pertumbuhan ikan lambat/ kuntet.
Pemberian
pakan ikan dilakukan 2 kali sehari, pagi diberi pakan pelet dan sore hari
dengan dedaunan. Para pembudaya ikan dapat memberi pakan alternatif yang mudah
dan murah seperti: dedaunan sisa pasar, kubis, sawi, kangkung, bayam, daun
talas dan daun pepaya. Pakan alternatif lainnya adalah ikan rucah memiliki
kandungan protein dan kalsium yang cukup tinggi, dimana harganya Rp 1.500 – Rp.
2000 /kg.
Setelah
panen, lumpur dasar kolam harus dibuang,
karena dapat menimbulkan gas beracun ( amoniak dll ) yang dapat
menimbulkan kematian masal.
Bagi
para masyarakat yang tertarik budidaya ikan air tawar dapat berkunjung ke Pokdakan
Mina Makmur , desa Tanjungkulon, Kec. Kajen.
Oleh
: Prabowo Hariputra, S.Pi
Penyuluh Perikanan
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan
Kab. Pekalongan
HP: 0857 40020929
Email : prabowo.hariputra@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar